Sejarah Honda nggak terlepas dari tangan seorang Soichiro Honda, sang pendiri. Soichiro Honda ini seorang pembalap (racer), juga seorang businessman, dan juga seorang manufaktur sejati. Disamping semua itu, yang paling penting adalah Soichiro Honda itu adalah seorang pemimpi (dreamer). Dia memimpikan membuat piston ring yang lebih baik, mendirikan sebuah perusahaan kecil dan memproduksinya.
Perusahaan kecil di Hamamatsu (sebelum lahir Honda Motor Company) berhasil membuat motor bike di bulan Oktober 1946. Motornya ini menggunakan rangka sepeda, karena gasoline sangat langka waktu itu, makanya Honda mengembangkan motornya ini menggunakan turpentine (semacam minyak yang disuling dari pine tress). Namun karena mutunya tidak begitu bagus, motor mesti dipedal terlebih dahulu baru bisa jalan. Di bulan November 1947, Seichiro Honda mengembangkan motor bike berkekuatan 0.5HP yang disebut A-Type dan masih menggunakan turpentine dan motor ini dikenal sebagai “Chimney”.
Barulah pada tahun 1958 Seichiro Honda mendirikan pabrikan Honda bersama dengan Takeo Fujikawa yang sangat mendukung dari sisi financial. Bersama-sama mereka mendirikan emperium Honda. Di tahun 1948 juga, Honda mengeluarkan motobike dengan engine 90cc modifikasi dari type A, yang dikenal sebagai “B-Type”. Tahun 1949, Honda mengeluarkan motor “D-Type”. Seperti sebelumnya, Mr. Honda selalu mengikuti setiap step dalam proses pembuatan motor ini, dan makanya disebut D-Type karena Dreamnya mulai terwujud. Dan milestone ini membuat Honda semakin memproduksi motor yang lebih baik dan semakin canggih.
Soichiro honda lahir di hamamatsu, shizuoka, jepang pada 17 november 1906, honda dibesarkan dalam keluarga miskin. Namun dengan penuh motivasi yang tinggi dari didikan sang ayahn yang bernama gihei honda, seorang pandai besi yang mengelola bengkel reparasi sepeda, dan sang ibu bernama mika yang merupakan seorang penenun honda tumbuh menjadi seorang pribadi yang luar biasa. Sang ayah bisa mengerjakan bermacam-macam pekerjaan, bahkan menjadi ahli gigi jika diperlukan. Kepada anak-anaknya selalu ditekankan pentingnya semangat untuk bekerja keras dan cinta pada hal-hal yang berbau mekanis.
Honda kecil belajar bagaimana menajamkan mata pisau mesin pertanian, selain tentu saja bagaimana membuat mainan sendiri. Kepada kakeknya, honda selalu meminta diajak melihat bagaimana mesin penggilingan padi bekerja. Honda benar-benar menyukai dunia permesinan. Sampai-sampai di sekolah dia mendapat julukan ’si musang berhidung hitam‘. Julukan ini kedengaran merendahkan, tapi sesungguhnya tidak. Malah cenderung bermuatan kekaguman. Julukan itu muncul karena wajah honda selalu kotor gara-gara pekerjaan yang dilakukannya membantu sang ayah di bengkel pandai besi.
Berkat ketekunannya membantu sang ayah, pada usia 12 tahun, dia bisa menciptakan sepeda dengan model rem kaki. Pada usia 15 tahun, tanpa pendidikan formal yang memadai, honda tiba di tokyo untuk mencari pekerjaan. Dia mendapat pekerjaan memang, di sebuah bengkel bernama art shokai. Namun, bukan untuk mengurusi mesin, melainkan menjadi petugas kebersihan merangkap pengasuh bayi anak pemilik bengkel, kashiwabara.
Namun, dengan semangatnya untuk belajar mesin terus menyala. Dia memanfaatkan waktu saat bengkel tutup untuk sekadar mengamati mesin mobil. Dia sangat bersemangat belajar mesin setelah menemukan buku tentang pengapian mesin di perpustakaan. Dia kumpulkan gajinya untuk meminjam buku itu. Sedikit demi sedikit, pengetahuannya tentang mesin bertambah dan suatu hari kesempatan itu datang, unjuk gigi mengurusi mesin mobil.
Majikannya terkagum-kagum ketika dia berhasil memperbaiki mesin mobil ford model t keluaran 1908. Pada usia 22 tahun, dia dipercaya menjadi kepala bengkel art di kota hamamatsu. Di sana dia selalu menerima pengerjaan reparasi yang ditolak oleh bengkel lain. Setelah enam tahun bekerja, dia memutuskan pulang ke kampung halaman dan mendirikan bengkel sendiri pada 1928.
Honda mulai menapaki pijakan industrialnya pada 1935 dengan mula-mula memproduksi ring piston untuk mesin-mesin kecil. Namun ketika dia menawarkan ke sejumlah pabrikan otomotif, hasil karyanya tak dilirik, termasuk oleh toyota. Ring piston buatannya dianggap tidak lentur sehingga tidak memenuhi standart pabrik. Kegagalan itu membuatnya jatuh sakit cukup serius.
Namun, dia segera bangkit. Dia berusaha mendapatkan ilmu tentang ring piston itu dengan kuliah di sekolah tinggi hamamatsu, jurusan mesin. Siang hari, sepulang sekolah, dia langsung ke bengkel mempraktikkan pengetahuan yang didapatnya. Hanya saja, karena jarang masuk, dia dikeluarkan dari sekolah setelah dua tahun kuliah.
Berhenti kuliah tak membuatnya putus asa. Kerja kerasnya mulai membawa hasil pada 20 november 1937, ketika toyota akhirnya menerima ring piston buatan honda dan memberinya kontrak. Namun, batu ujian terus menghampirinya. Dua kali pabrik ring piston yang didirikannya hangus terbakar.
Bukan honda namanya bila menyerah. Dia kumpulkan seluruh karyawannya dan memerintahkan mereka mengambil kaleng bekas bensol yang dibuang kapal amerika serikat (as) untuk membangun pabrik. Pabrik dibangun, gempa bumi melanda. Tak ada pilihan dia jual pabriknya ke toyota pada 1947. Honda kembali ke sepeda dengan kreativitas baru, menempelinya dengan motor kecil. Hasil kreasinya itu mendapat sambutan bagus.
Di bawah bendera honda motor company yang didirikannya pada september 1948, berhasil memproduksi mesin-mesin kecil untuk digunakan di sepeda motor, lalu memproduksi sepeda motor utuh.
Berkat keandalan tekniknya yang luar biasa, dan dibantu pemasar cerdik fujisawa, sepeda motor honda akhirnya mampu mengungguli triumph dan harley-davidson di masing-masing pasar lokalnya, yakni inggris dan as. Pada 1959, honda motorcycles membuka diler pertamanya di as. Dan selanjutnya adalah sejarah ‘sukses 1%’. Tahun lalu, pendapatan imperium raksasa otomotif jepang yang kini diperkuat 167.231 pegawai itu mencapai us$94,24 miliar (rp866 triliun), dengan laba bersih us$5 miliar. Kemegahan bisnis itu dibangun honda dengan merangkak dari bawah, melewati badai demi badai kegagalan.
Kekuatan honda berasal dari filosofi yang dibangun soichiro honda, yaitu menghormati individu dan tiga kebahagiaan. Menghormati individu, seperti dijelaskan dalam misi dan visi korporat honda motor company, mencerminkan keyakinan honda akan kemampuan unik manusia. Penghormatan fundamental ini menentukan hubungan perusahaan dengan rekanan, pelanggan, penyalur, mitra bisnis dan masyarakat. Honda meyakini bahwa setiap orang yang terlibat dalam proses pembelian, penjualan atau penciptaan produk harus menerima perasaan bahagia dari pengalaman.
Bersama-sama ketiga kebahagiaan itu menghasilkan kebahagiaan afiliasi-perasaan positif yang muncul dari hubungan dengan honda. Dengan begitu, diharapkan masyarakat menginginkan keberadaan honda. Tiga kebahagiaan yang dimaksud itu adalah, kebahagiaan memproduksi, kebahagiaan menjual dan kebahagiaan membeli.
Itu artinya, kebahagiaan yang diharapkan ada pada diri setiap orang bukan semata-mata kebahagiaan mendapatkan sesuatu, tapi yang terpenting adalah kebahagiaan memberikan sesuatu yang terbaik.
Salah satu ungkapan yang sangat bagus dari soichiro honda yang membuat saya bersemangat adalah “banyak orang mengimpikan sukses. Bagi saya, sukses hanya bisa dicapai melalui kegagalan dan introspeksi berulang-ulang. Sesungguhnya, sukses merepresentasikan 1% dari pekerjaan anda yang hanya bisa dihasilkan dari 99% yang dinamakan kegagalan.”
Cobalah amati kendaraan yang melintasi jalan raya. Pasti, mata anda selalu terbentur pada honda, baik berupa mobil maupun motor. Merk kendaran ini menyesaki padatnya lalu lintas, sehingga layak dijuluki "raja jalanan".
Namun, pernahkah anda tahu, sang pendiri "kerajaan" honda – soichiro honda – diliputi kegagalan. Ia juga tidak menyandang gelar insinyur, lebih-lebih profesor. Ia bukan siswa yang memiliki otak cemerlang. Di kelas, duduknya tidak pernah di depan, selalu menjauh dari pandangan guru. "nilaiku jelek di sekolah. Tapi saya tidak bersedih, karena dunia saya disekitar mesin, motor dan sepeda," tutur tokoh ini, yang meninggal pada usia 84 tahun, setelah dirawat di rs juntendo, tokyo, akibat mengindap lever. Saat merintis bisnisnya soichiro honda selalu diliputi kegagalan. Ia sempat jatuh sakit, kehabisan uang, dikeluarkan dari kuliah. Namun ia trus bermimpi dan bermimpi.
Kecintaannya kepada mesin, mungkin ‘warisan’ dari ayahnya yang membuka bengkel reparasi pertanian, di dusun kamyo, distrik shizuko, jepang tengah, tempat kelahiran soichiro honda. Di bengkel, ayahnya memberi cathut (kakak tua) untuk mencabut paku. Ia juga sering bermain di tempat penggilingan padi melihat mesin diesel yang menjadi motor penggeraknya. Di situ, lelaki kelahiran 17 november 1906, ini dapat berdiam diri berjam-jam. Di usia 8 tahun, ia mengayuh sepeda sejauh 10 mil, hanya ingin menyaksikan pesawat terbang.
Ternyata, minatnya pada mesin, tidak sia-sia. Ketika usianya 12 tahun, honda berhasil menciptakan sebuah sepeda pancal dengan model rem kaki. Tapi, benaknya tidak bermimpi menjadi usahawan otomotif. Ia sadar berasal dari keluarga miskin. Apalagi fisiknya lemah, tidak tampan, sehingga membuatnya rendah diri.
Di usia 15 tahun, honda hijrah ke jepang, bekerja hart shokai company. Bosnya, saka kibara, sangat senang melihat cara kerjanya. Honda teliti dan cekatan dalam soal mesin. Setiap suara yang mencurigakan, setiap oli yang bocor, tidak luput dari perhatiannya. Enam tahun bekerja disitu, menambah wawasannya tentang permesinan. Akhirnya, pada usia 21 tahun, bosnya mengusulkan membuka suatu kantor cabang di hamamatsu. Tawaran ini tidak ditampiknya.
Di hamamatsu prestasi kerjanya tetap membaik. Ia selalu menerima reparasi yang ditolak oleh bengkel lain. Kerjanya pun cepat memperbaiki mobil pelanggan sehingga berjalan kembali. Karena itu, jam kerjanya larut malam, dan terkadang sampai subuh. Otak jeniusnya tetap kreatif. Pada zaman itu, jari-jari mobil terbuat dari kayu, hingga tidak baik meredam goncangan. Ia punya gagasan untuk menggantikan ruji-ruji itu dengan logam. Hasilnya luarbiasa. Ruji-ruji logamnya laku keras, dan diekspor ke seluruh dunia. Di usia 30, honda menandatangani patennya yang pertama.
Setelah menciptakan ruji, honda ingin melepaskan diri dari bosnya, membuat usaha bengkel sendiri. Ia mulai berpikir, spesialis apa yang dipilih? Otaknya tertuju kepada pembuatan ring pinston, yang dihasilkan oleh bengkelnya sendiri pada tahun 1938. Sayang, karyanya itu ditolak oleh toyota, karena dianggap tidak memenuhi standar. Ring buatannya tidak lentur, dan tidak laku dijual. Ia ingat reaksi teman-temannya terhadap kegagalan itu. Mereka menyesalkan dirinya keluar dari bengkel.
Kuliah karena kegagalan itu, honda jatuh sakit cukup serius. Dua bulan kemudian, kesehatannya pulih kembali. Ia kembali memimpin bengkelnya. Tapi, soal ring pinston itu, belum juga ada solusinya. Demi mencari jawaban, ia kuliah lagi untuk menambah pengetahuannya tentang mesin. Siang hari, setelah pulang kuliah – pagi hari, ia langsung ke bengkel, mempraktekan pengetahuan yang baru diperoleh. Setelah dua tahun menjadi mahasiswa, ia akhirnya dikeluarkan karena jarang mengikuti kuliah.
“saya merasa sekarat, karena ketika lapar tidak diberi makan, melainkan dijejali penjelasan bertele-tele tentang hukum makanan dan pengaruhnya,” ujar honda, yang gandrung balap mobil. Kepada rektornya, ia jelaskan maksudnya kuliah bukan mencari ijasah. Melainkan pengetahuan. Penjelasan ini justru dianggap penghinaan.
Berkat kerja kerasnya, desain ring pinston-nya diterima. Pihak toyota memberikan kontrak, sehingga honda berniat mendirikan pabrik. Eh malangnya, niatan itu kandas. Jepang, karena siap perang, tidak memberikan dana. Ia pun tidak kehabisan akal mengumpulkan modal dari sekelompok orang untuk mendirikan pabrik. Lagi-lagi musibah datang. Setelah perang meletus, pabriknya terbakar dua kali.
Namun, honda tidak patah semangat. Ia bergegas mengumpulkan karyawannya. Mereka diperintahkan mengambil sisa kaleng bensol yang dibuang oleh kapal amerika serikat, digunakan sebagai bahan mendirikan pabrik. Tanpa diduga, gempa bumi meletus menghancurkan pabriknya, sehingga diputuskan menjual pabrik ring pinstonnya ke toyota. Setelah itu, honda mencoba beberapa usaha lain. Sayang semuanya gagal.
Akhirnya, tahun 1947,setelah perang jepang kekurangan bensin. Di sini kondisi ekonomi jepang porak-poranda. Sampai-sampai honda tidak dapat menjual mobilnya untuk membeli makanan bagi keluarganya. Dalam keadaan terdesak, ia memasang motor kecil pada sepeda. Siapa sangka, “sepeda motor” – cikal bakal lahirnya mobil honda – itu diminati oleh para tetangga. Mereka berbondong-bondong memesan, sehingga honda kehabisan stok.
Disinilah, honda kembali mendirikan pabrik motor. Sejak itu, kesuksesan tak pernah lepas dari tangannya. Motor honda berikut mobinya, menjadi "raja" jalanan dunia, termasuk indonesia. Soichiro honda mengatakan, janganlah melihat keberhasilan dalam menggeluti industri otomotif. Tapi lihatlah kegagalan-kegagalan yang dialaminya. "orang melihat kesuksesan saya hanya satu persen. Tapi, mereka tidak melihat 99% kegagalan saya", tuturnya. Ia memberikan petuah ketika anda mengalami kegagalan, yaitu mulailah bermimpi, mimpikanlah mimpi baru dan berusahalah untuk merubah mimpi itu menjadi kenyataan.
Kisah honda ini, adalah contoh bahwa sukses itu bisa diraih oleh siapapun. Jadi buat apa kita putus asa bersusah hati merenungi nasib dan kegagalan. Tetaplah tegar dan teruslah berusaha, lihatlah honda sang "raja" jalanan. Ia kini ada ditengah-tengah kehidupan kita. Ilmu yang bermanfaat ialah ilmu yang menghasilkan dan hasilnya itu dirasakan juga manfaatnya oleh orang lain.
5 resep keberhasilan honda:
1. Selalulah berambisi dan berjiwa muda.
2. Hargailah teori yang sehat, temukan gagasan baru, khususkan waktu memperbaiki produksi.
3. Senangilah pekerjaan anda dan usahakan buat kondisi kerja anda senyaman mungkin.
4. Carilah irama kerja yang lancar dan harmonis.
5. Selalu ingat pentingnya penelitian dan kerja sama.
Semoga kisah diatas bisa lebih memotivasi kita...
Berkemauan keraslah terhadap sesuatu yang mendatangkan manfaat bagi kamu, mohonlah pertolongan kepada Allah, dan janganlah merasa tidak mampu.
(HR. Muslim)
Sumber: kisahinspiratif.com
0 komentar:
Post a Comment
Terimakasih telah membaca,
Semoga perjumpaan kali ini berkesan di hati sahabat-sahabat sekalian, silahkan diambil manfaatnya, serta dibawa pulang oleh-oleh pelajaran dan ilmunya. :)
Jika ingin meninggalkan jejak dan ingin mengirimkan komentar, Silahkan isi kotak komentar di bawah ini...