Welcome

Berawal dari ketiadaan, kita berpikir dan belajar untuk menciptakan. Membuat segala sesuatunya menjadi lebih baik, lebih berarti dan lebih bermanfaat. "Mari berbagi manfaat" #Give thank to Allah, the Creator of all things.

Friday, August 19, 2011

There is no accident, You must believe

Assalamu'alaikum sahabat,...

Beberapa tahun lalu, profesor-profesor di Amerika Serikat berkumpul. Mereka
mengeluhkan, mengapa pada generasi sekarang tidak muncul ilmuwan-ilmuwan
atau tokoh hebat sekaliber Einstein, Newton, Kennedy, dan sebagainya.

Lalu mereka berdiskusi mengenai penyebab apa yang merupakan memunduran bangsa Amerika disbanding sebelumnya. Akhirnya dari diskusi tersebut keluar satu
kesimpulan bahwa mereka harus membenahi dunia pendidikan dasar. Maka
pergilah profesor-profesor tersebut mengunjungi satu sekolah dan mereka
melakukan survey di sana.

Murid-murid sekolah diminta menjawab soal dan hasilnya diteliti. Dari hasil
tes tersebut seorang profesor mendatangi sang guru. Terjadilah dialog
seperti ini :

“Saya mau bertanya kepada bu guru tentang dua anak ini. Dari 40 siswa di
kelas kenapa dua anak ini bisa ranking 39 dan 40?”

“Iya prof, mereka anak yang bandel. Suka bolos dan bodoh. Pantas saja mereka
ranking paling akhir.”

“Wah, ibu salah,” kata sang profesor. “Dari hasil tes kami, dua anak ini
terbukti sangat cerdas. Dia calon ilmuwan besar.”

“Coba ibu perhatikan dua anak ini. Kami akan datang setahun lagi untuk
melihat hasilnya.”

Selepas tim profesor itu pergi maka sang guru mulai memperhatikan dua anak
yang selama ini dinilainya bandel dan jarang diperhatikan. Kalau tidak
masuk, langsung ditelpon atau dikunjungi rumahnya.

Ketika hasil ulangan jelek, sang ibu guru dengan penuh ketekunan mengajari kembali dua anak tersebut sehingga mereka mengerti. Dan akhirnya sesuai janji, tahun berikutnya profesor-profesor tersebut datang lagi ke sekolah tersebut.

“Bagaimana hasilnya, bu?” tanya para professor tersebut. “Betul prof.
Seperti professor bilang, anak ini termasuk cerdas. Dari
tahun lalu mereka ranking 39 dan 40, sekarang menjadi rangking 3 dan 4.

Bagaimanya professor bisa tahu anak ini cerdas?” tanya sang ibu guru.
Profesor tersebut menjawab, “Sebetulnya kami telah berbohong dalam
mengadakan tes. Kami tidak melakukan apa-apa.

Kami hanya ingin tahu, kalau guru tekun mendidik dan percaya bahwa anak didiknya bisa, maka mereka akan bisa. Dan inilah hasilnya.”

Subhanallah. Rupanya ketekunan dan kepercayaan saja kuncinya. Anak-anak itu
tetap sama.

Itulah yang terjadi ketika Master Shifu akan mendidik Panda menjadi jagoan,
Pendekar Naga dalam film animasi terkenal anak-anak The Kungfu Panda. Ketika
Master Oogway memilih Panda sebagai Pendekar Naga yang bakal menandingi
penjahat Ta Lung, semua meragukan termasuk calon gurunya Master Shifu.
Master Oogway hanya mengatakan, “There is no accident. You must believe…”
lalu beliau pergi diikuti hembusan angin.

Kita tidak mungkin berhasil mendidik dan mengembangkan anak didik kita
sebelum mempercayai kemampuan yang dimiliki oleh anak tersebut, dan-tentu
saja kita percaya kemampuan kita mendidik anak tersebut.

Cara master Shifu melatih Panda menjadi seorang Dragon Warrior sangat menarik. Bagaimana mungkin, dengan badan yang begitu besar Panda menjadi seorang jagoan kung fu. Master Shifu menemukan kegemaran Panda yang doyan makan menjadi “titik masuk” untuk melatih kungfu. Dengan kegigihan Panda berlatih sesuai dengan keinginannya, ditambah dengan kepercayaan luar biasa Master Shifu atas kemampuan Panda, jadilah Panda seorang jagoan kungfu yang berhasil mengalahkan Ta Lung.

Setiap anak didik mempunyai keunikan tersendiri, mempunyai kelebihan
masing-masing. TUgas seorang guru adalah membantu menemukan, mengembangkan dan memotivasi sang anak agar tercapai cita-citanya. Kita bisa berkaca pada tokoh-tokoh besar, pada dasarnya mereka mempunyai seorang mentor. Mike Tyson, anak jalanan bisa menjadi petinju hebat karena ada seseorang yang memperhatikan bakatnya. Seorang guru pun dalam mendidik muridnya harus seperti itu, penuh percaya diri, member motivasi dan mengajarkan ilmunya.

Terakhir, tidak ada kata kebetulan. Yang ada hanya kesungguhan seorang murid
yang dibimbing seorang sang guru. Seperti kata master Oogway, “There is no
accident….”

Wallahu a'lam..
Forwarded message from

Artikel oleh: Budi Handrianto
Yahoo! Groups Links
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar





Gratisan Musik

0 komentar:

Post a Comment

Terimakasih telah membaca,

Semoga perjumpaan kali ini berkesan di hati sahabat-sahabat sekalian, silahkan diambil manfaatnya, serta dibawa pulang oleh-oleh pelajaran dan ilmunya. :)

Jika ingin meninggalkan jejak dan ingin mengirimkan komentar, Silahkan isi kotak komentar di bawah ini...

Mario Teguh's Quotes

Quotes

Blogger Jogja

Traffic Exchange

EasyHits4U.com - Your Free Traffic Exchange - 1:1 Exchange Ratio, 5-Tier Referral Program. FREE Advertising!

Wibiya provides a web toolbar that enables blogs and websites to integrate the most exciting services and web applications into their blog or website.