Gambar: http://www.emsysindia.com
Perusahaan penyedia layanan storage dan pengelolaan data NetApp Indonesia memberikan kilasan mengenai Future-Ready IT dan kriteria membangun infrastruktur TI yang sukses di dalam perusahaan.Untuk membangun infrastruktur Future-Ready IT dibutuhkan kriteria khusus agar menjadi investasi yang baik. NetApp menyebutkan tujuh kriteria yang harus masuk dalam Request for Proposal (RFPs) Setiap investasi infrastruktur baru merupakan sebuah peluang untuk memposisikan perusahaan di masa mendatang. Virtualisasi, layanan TI berbasis cloud, penghematan biaya dan insiatif ramah lingkungan membutuhkan storage yang lebih mudah beradaptasi. Untuk membangun infrastruktur yang siap digunakan, tidak hanya saat ini tapi juga masa mendatang atau disebut dengan future-ready IT, kuncinya adalah mengajukan pertanyaan yang tepat dalam request for proposals (RFPs) dan menggunakan jasa para vendor untuk memberikan bukti terukur yang dapat mereka berikan pada situasi dunia TI yang telah berubah tersebut.
“Menentukan pencapaian tertinggi dan pengambilan keputusan akan pembelian berdasarkan pada tujuh kriteria ini akan memungkinkan pelanggan untuk menjalankan TI yang fleksibel sehingga perusahaan dapat merespon permintaan secara lebih cepat dan melakukan lebih banyak, sementara perusahaan juga dapat mendorong nilai bisnis terukur,” kata Steven Law, Country Manager NetApp Indonesia, Vietnam dan Filipina.
Untuk membangun infrastruktur Future-Ready IT yang sukses dibutuhkan kriteria khusus agar menjadi investasi yang baik. NetApp menyebutkan tujuh kriteria yang harus masuk dalam Request for Proposal (RFPs) sebagai berikut:
Bisnis selalu menghadapi perubahan. Oleh karena itu, diperlukan arsitektur TI yang fleksible untuk mendukung berbagai protokol termasuk Network File System (NFS), Common Internet File System (CFIS), iSCSI, Fibre Channel dan Fibre Channel over Ethernet (FCoE). Arsitekur yang unified akan memasikan tersedianya pondasi yang fleksibel agar dapat memenuhi permintaan bisnis yang terus berubah. Satu arsitektur harus dapat mengatasi seluruh beban kerja, baik di saat ini maupun di masa mendatang.
2. Skalabilitas
Inufrastruktur storage harus memiliki skalabilitas sehingga dapat ditingkatkan kemampuannya seiring dengan pertumbuhan binis untuk memenuhi pemintaan yang bertambah dan ukuran data yang semakin besar. Sebuah arsitektur TI yang berhasil harus mampu memberikan efisiensi yang tajam sekaligus dapat meningkatkan fleksibilitas sehingga dapat terus bertahan mengikuti pertumbuhan bisnis. Kemampuan untuk meningkatkan kemampuan dari berbagai dimensi, yaitu kinerja, kapasitas, dan operasionalitas secara cepat menjadi hal yang sangat penting untuk memenuhi permintaan bisnis.
3. Perlindungan data yang terintegrasi
Seiring dengan semakin suksesnya bisnis, maka resiko semakin bertambah. Perlindungan data harus benar-benar terintegrasi dan terotomasi ke dalam arsitektur apapun. Perlindungan data yang terintegrasi akan meringankan beban kerja administrator sehingga informasi bisnis terjaga aman.
4. Operasi nonstop
Menjaga bisnis agar terus berjalan selama 24 jam penuh tanpa gangguan adalah hal yang sangat penting. Di belakang layar, departemen TI yang memiliki kecepatan dan kemudahan dalam menjalankan fungsinya bisa lebih cepat merespon tuntutan bisnis. Perluasan kapasitas dan kinerja, load balancing, pengujian, upgrade dan seluruh tugas TI harus dilakukan dengan cepat, mulus dan transparan bagi para pengguna.
5. Secure multitenancy
Dengan virtualisasi, lebih dari satu pengguna akan menggunakan dan berbagi infrastruktur yang sama. Karena itu diperlukan cara baru untuk menjawab tantangan keamanan dan administrasi. Solusi yang menyediakan keamanan multitenancy yang menyeluruh pada berbagai aplikasi sangat diperlukan untuk menjalankan serta memanfaatkan infrastruktur yang dipakai bersama.
6. Efisiensi storage
Efisiensi storage bukan hanya mengenai satu hal saja, tapi juga mengenai cara berpikir. Efisiensi storage membutuhkan solusi-solusi dengan kombinasi kemampuan yang memaksimalkan operasional, organisasi dan efisiensi bisnis. Solusi yang sangat efisien memungkinkan pengguna untuk menyimpan data dengan biaya terendah, mengurangi ruang data center yang dibutuhkan secara signifikan (dan biaya untuk listrik dan pendingin), menyelesaikan tugas dalam waktu lebih singkat dengan lebih sedikit orang mengerjakannya dan merespon permintaan bisnis secara cepat.
7. Otomasi
Dengan semakin besarnya jumlah dan ukuran data, departemen TI tidak lagi mengelola data dalam ukuran terabyte, tapi sudah bertambah menjadi petabyte. Dengan peningkatan data yang harus dikelola, otomasi memiliki peran yang lebih penting. Peningkatan proses dan solusi akan memungkinkan staf TI untuk mengelolanya dengan mudah, seperti lewat satu tombol saja.
Sumber : communities.netapp.com
0 komentar:
Post a Comment
Terimakasih telah membaca,
Semoga perjumpaan kali ini berkesan di hati sahabat-sahabat sekalian, silahkan diambil manfaatnya, serta dibawa pulang oleh-oleh pelajaran dan ilmunya. :)
Jika ingin meninggalkan jejak dan ingin mengirimkan komentar, Silahkan isi kotak komentar di bawah ini...